Jakarta, satucita.com – Industri K-POP, yang telah merajai panggung musik global selama lebih dari dua dekade, kini menghadapi ramalan suram tentang masa depannya. Beberapa ahli musik dan pengamat industri memperkirakan bahwa popularitas genre fenomenal ini mungkin akan menurun drastis, bahkan menjadi langka di masa mendatang.
Salah satu faktor utama yang disebut-sebut adalah kejenuhan pasar. Dengan semakin banyaknya grup dan artis baru yang bermunculan, persaingan di industri K-POP semakin ketat. Banyak grup pendatang baru berjuang keras untuk mendapatkan sorotan di tengah dominasi grup-grup senior yang sudah mapan. “Kami melihat terlalu banyak grup yang debut setiap tahunnya, membuat penggemar kewalahan dan sulit untuk tetap setia pada satu grup,” kata Dr. Kim Ji-hoon, seorang peneliti budaya pop dari Seoul National University.
Data terbaru yang dirilis oleh Korea Creative Content Agency (KOCCA) menunjukkan penurunan signifikan dalam jumlah trainee K-POP, yang dapat menjadi indikator suram bagi masa depan industri musik ini. Dikutip dari Alkpop pada Selasa (25/6/2024), jumlah trainee yang bekerja untuk agensi K-POP turun dari 1.895 pada tahun 2020 menjadi 1.170 pada akhir tahun 2022. Penurunan sebesar 38,3% dalam dua tahun ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan pengamat industri dan penggemar K-POP.
Perubahan tren musik global juga berperan besar dalam prediksi ini. Musik dari berbagai belahan dunia, seperti Latin dan Afrika, mulai mendapatkan lebih banyak perhatian. Diversifikasi selera musik global ini bisa mengurangi dominasi K-POP yang selama ini menjadi salah satu genre musik paling populer. “Musik adalah refleksi dari budaya yang terus berkembang, dan saat ini kita melihat pergeseran minat yang signifikan ke arah genre lain,” ujar Sarah Thompson, seorang analis musik dari London.
Di sisi lain, beberapa analis tetap optimis. Mereka percaya bahwa K-POP masih memiliki potensi besar untuk beradaptasi dan berevolusi. Inovasi dalam musik, tarian, dan strategi pemasaran bisa menjadi kunci untuk mempertahankan relevansi genre ini di masa depan. “Industri musik selalu dinamis. K-POP memiliki kemampuan untuk berinovasi dan menarik perhatian audiens baru,” kata Amanda Roberts, seorang produser musik dari New York.
Meskipun data ini menimbulkan kekhawatiran, industri K-POP tetap memiliki potensi besar untuk beradaptasi dan menemukan cara untuk terus berkembang. Para penggemar dan pelaku industri terus memantau perkembangan ini dengan harapan bahwa K-POP akan terus menjadi bagian penting dari lanskap musik global.