Jakarta,Satucita.com-Meta, perusahaan induk dari Facebook, terus berupaya menarik lebih banyak kreator konten untuk memposting video di platform mereka, terutama melalui fitur Reels. Salah satu strategi utama Meta untuk mencapai hal ini adalah dengan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang mereka kembangkan.
Tom Alison, Head of Facebook, dalam wawancaranya dengan beberapa media tanah air, menyatakan bahwa Meta AI memiliki potensi besar untuk membantu kreator dalam menghasilkan uang melalui konten mereka. Menurut Tom, AI akan memberikan rekomendasi konten yang lebih relevan berdasarkan preferensi audiens, sehingga meningkatkan peluang keterlibatan pengguna.
“Dalam beberapa tahun terakhir, kami telah melakukan upgrade signifikan pada AI kami dan menciptakan arsitektur model AI yang baru. Ini merupakan inovasi fundamental yang memungkinkan AI untuk belajar dan memberikan rekomendasi yang bernilai bagi kamu,” ujar Tom.
Meta telah menguji kemampuan AI ini pada Reels di Facebook dan hasilnya menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam engagement. AI yang terus dilatih ini nantinya akan digunakan tidak hanya di Facebook, tetapi juga di platform lain milik Meta seperti Instagram dan Threads.
Selain itu, Tom juga menyebutkan bahwa Meta Llama 3 dan fitur generative AI akan memainkan peran penting dalam menciptakan social discovery di Facebook. Meta telah menginvestasikan banyak modal dalam pengembangan AI ini, dengan harapan AI tersebut tidak hanya bermanfaat bagi kreator, tetapi juga bagi developer di seluruh dunia.
“Kami ingin para kreator sukses di Facebook. Kami menyediakan mereka dengan berbagai tools yang dapat membantu mereka menjangkau penggemar dan meningkatkan keterlibatan dengan berbagai cara yang berbeda,” tambah Tom.
Meta telah mempelajari tren konten sejak beberapa tahun lalu dan menyadari bahwa format video lebih diminati oleh generasi muda dewasa. Untuk mendukung hal ini, Facebook memberikan banyak pilihan format video kepada para kreator, baik itu dalam bentuk landscape maupun portrait, yang memungkinkan mereka untuk lebih fleksibel dalam menentukan konsep konten.
“Video adalah cara terbaik bagi orang untuk berinteraksi. Video dapat menghibur, dan kamu juga bisa belajar darinya. Dengan evolusi smartphone berkamera dan internet berkecepatan tinggi, video pendek akan menjadi ‘pintu’ besar bagi seseorang untuk menjadi kreator konten,” pungkas Tom.