Satucita.com – Insiden kebakaran pada mobil listrik Tesla sering menjadi perhatian publik, meskipun kasusnya relatif jarang terjadi. Penyebab utama kebakaran ini biasanya berkaitan dengan sistem baterai dan kelistrikan kendaraan. Berikut adalah beberapa faktor yang menyebabkan mobil Tesla bisa terbakar.
1. Kerusakan pada Baterai
Tesla menggunakan baterai lithium-ion yang sangat sensitif terhadap kerusakan fisik. Jika baterai mengalami benturan keras, seperti saat kecelakaan, sel-sel baterai dapat rusak dan menyebabkan kebocoran elektrolit. Kondisi ini berpotensi memicu kebakaran.
2. Thermal Runaway
Thermal runaway adalah salah satu masalah utama pada baterai lithium-ion. Ini terjadi ketika suhu baterai meningkat secara drastis, menciptakan reaksi berantai yang menghasilkan panas lebih banyak lagi. Dalam situasi ini, kebakaran bisa sangat sulit dipadamkan dan bahkan dapat menyala kembali setelah api berhasil dikendalikan.
3. Korsleting Listrik
Korsleting pada sistem kelistrikan mobil dapat memicu percikan api yang menyebabkan kebakaran. Hal ini bisa terjadi akibat kerusakan komponen listrik atau instalasi yang kurang tepat.
4. Overcharging
Pengisian daya baterai yang berlebihan atau penggunaan charger yang tidak sesuai dapat menyebabkan baterai menjadi terlalu panas. Panas berlebih ini meningkatkan risiko kebakaran.
5. Faktor Desain dan Perlindungan Baterai
Meskipun Tesla telah menambahkan pelindung pada baterai, seperti pelindung di bawah bodi mobil, beberapa insiden kebakaran tetap terjadi karena kerusakan eksternal yang tak terhindarkan.
Upaya Tesla Mengatasi Masalah Ini
Tesla terus berupaya meningkatkan desain dan sistem keamanan untuk meminimalkan risiko kebakaran. Teknologi terbaru telah diterapkan, termasuk sensor suhu yang lebih canggih dan sistem perlindungan baterai yang lebih kuat. Meski demikian, pengguna kendaraan listrik tetap diimbau untuk berhati-hati, terutama saat mengisi daya dan memeriksa komponen kelistrikan secara berkala.
Insiden kebakaran pada mobil listrik, termasuk Tesla, sering kali diperbesar oleh pemberitaan, meskipun kasusnya jarang terjadi dibandingkan kendaraan berbahan bakar fosil. Dengan pengembangan teknologi yang terus berlanjut, risiko ini diharapkan semakin kecil di masa depan.