Jakarta,Satucita.com – Tanaman kumis kucing tiba-tiba menjadi sorotan publik setelah kasus kontroversial di Semarang di mana seorang pria mengklaim bahwa mengonsumsi daging kucing dapat menyembuhkan diabetes. Kehebohan ini mengundang perhatian netizen yang menganggap bahwa tanaman kumis kucing adalah alternatif herbal yang tepat untuk mengatasi diabetes, bukan daging kucing. Menanggapi isu ini, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) memberikan klarifikasi resmi.
Tanaman kumis kucing, atau Orthosiphon aristatus, dikenal luas sebagai obat tradisional yang memiliki berbagai manfaat kesehatan. BPOM RI menjelaskan bahwa tanaman ini memang sering digunakan dalam produk herbal untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan, termasuk diabetes, gangguan saluran kemih, serta batu ginjal. Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik BPOM, Mohammad Kashuri, SSi, Apt, MFarm, menekankan bahwa tanaman ini telah terdaftar dan mendapatkan izin edar sebagai bagian dari pengobatan tradisional yang aman.
“Tanaman kumis kucing memiliki manfaat yang sudah terbukti secara empiris dalam mengatasi beberapa masalah kesehatan. Namun, kami tetap menganjurkan agar masyarakat tidak hanya bergantung pada obat herbal dan tetap berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat,” ujar Kashuri. Dia juga mengingatkan pentingnya membeli produk herbal dari tempat resmi dan memeriksa izin edar untuk memastikan keamanannya.
Lebih lanjut, Kashuri menekankan bahwa meskipun kumis kucing dapat digunakan untuk membantu mengontrol diabetes, pengobatan konvensional sering kali masih diperlukan untuk pengelolaan diabetes yang efektif. Menurutnya, diagnosa yang tepat dan konsultasi dengan tenaga medis adalah langkah utama dalam perawatan diabetes.
Di sisi lain, Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), dr Inggrid Tania, menjelaskan bahwa tanaman kumis kucing dapat membantu mengontrol gula darah pada pasien diabetes, terutama pada tahap awal atau prediabetes. “Tanaman ini tidak akan menyembuhkan diabetes secara total, tetapi dapat membantu menjaga kadar gula darah agar tetap stabil dan mengurangi risiko komplikasi,” jelas dr Inggrid.
Pernyataan dari BPOM dan PDPOTJI ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik kepada masyarakat tentang penggunaan tanaman kumis kucing dalam pengobatan diabetes dan pentingnya pendekatan medis yang tepat.