Press ESC to close

Satu CitaSatu Cita

Arnold Poernomo Sampaikan Tips untuk Mempertahankan Stabilitas Bisnis Kuliner di Creativepreneur Summit 2024

Satucita.com – Arnold Poernomo, seorang Celebrity Chef dan pendiri Mangkoku, mengungkapkan beberapa aspek penting yang harus diperhatikan agar bisnis kuliner dapat berjalan dengan stabil dan berkembang. Dalam acara Creativepreneur Summit 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Minggu (25/8), Arnold menyampaikan bahwa perhitungan pemasukan dan margin dalam dua hingga tiga bulan pertama operasi bisnis adalah langkah awal yang krusial.

Arnold menegaskan bahwa fokus pada margin keuntungan sangatlah penting. “Jangan hanya terbuai dengan angka penjualan yang tinggi. Lihat apa yang tersisa setelah dipotong biaya. Setelah dua atau tiga bulan, di mana letak kekurangannya? Bisnis F&B sangat menantang,” jelas Arnold, seperti dikutip dari detikcom.

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya keseimbangan dalam menjalankan bisnis, termasuk dalam memilih rekan bisnis yang tepat dan memiliki mentalitas yang kuat. Arnold juga menyebutkan bahwa kesiapan mental dan visi jangka panjang adalah kunci dalam mengembangkan bisnis, bahkan hingga ke tingkat internasional.

Menurut Arnold, ada perbedaan signifikan antara pengusaha yang memiliki visi untuk membuka banyak cabang dan melakukan ekspansi ke luar negeri, dengan mereka yang hanya berencana untuk satu cabang. “Ketika pertama kali kami membuka Mangkoku, partner saya mengatakan bahwa jika kita berpikir untuk membuka lima atau sepuluh cabang, cara kita menjalankan bisnis akan sangat berbeda,” ungkapnya.

Arnold juga menyoroti pentingnya efisiensi biaya, ekspansi, konsistensi produk, strategi pemasaran, dan cara memperluas pasar hingga ke luar negeri. Semua aspek ini, menurutnya, harus diperhatikan dalam menjalankan bisnis F&B.

Sebagai penutup, Arnold menegaskan bahwa pengusaha F&B harus berani mengambil keputusan besar, baik dalam hal pengembangan maupun penutupan bisnis jika kondisi tidak lagi sehat. Senada dengan itu, Co-Founder Kopi Kalyan, Iman Kusumaputra, menambahkan bahwa setiap bisnis harus memiliki benchmark atau tolok ukur yang jelas untuk menilai kinerjanya, baik dari segi margin, jumlah pelanggan, hingga peringkat bisnis.