Satucita.com – Pelatih tim sepak bola Jawa Timur, Fakhri Husaini, merasakan dilema emosional setelah berhasil membawa timnya ke final PON 2024 dengan mengalahkan Aceh, daerah kelahirannya. Dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, pada Senin (16/9), Jatim menang dramatis dengan skor tipis 3-2. Sementara kemenangan tersebut memastikan Jatim melaju ke final, tim tuan rumah, Aceh, harus puas bersaing memperebutkan medali perunggu.
Fakhri, yang lahir di Lhokseumawe 59 tahun lalu, mengungkapkan perasaan sedih karena harus mengubur impian tanah kelahirannya untuk mencapai final. “Saya sedih karena saya orang Aceh, tapi dalam sepak bola, profesionalisme adalah hal yang utama,” ujar mantan kapten Timnas Indonesia itu, dikutip dari Antara.
Meski emosional, Fakhri tetap bangga dengan performa anak asuhnya. Menurutnya, tim Jawa Timur memang pantas berada di partai puncak. Di final nanti, Jatim akan menghadapi tim kuat lainnya, Jawa Barat, yang sukses menyingkirkan Kalimantan Selatan di laga semifinal.
“Para pemain Jatim layak berada di final, dan kami akan fokus penuh untuk merebut medali emas di PON Aceh-Sumut ini,” tambahnya penuh optimisme.
Fakhri juga memberikan apresiasi kepada wasit Liga 1, Rio Permana Putra, yang memimpin pertandingan tersebut. Setelah kontroversi yang terjadi dalam laga sebelumnya antara Aceh dan Sulawesi Tengah, Fakhri mengapresiasi respons cepat dari PSSI dalam menangani persoalan tersebut. “PSSI cepat merespons insiden kemarin [Aceh vs Sulteng]. Kalau tidak ada tindakan cepat, mungkin masalah bisa terulang lagi,” tuturnya.
Di tengah kemenangan Jatim, Fakhri tetap menunjukkan kelasnya sebagai pelatih berjiwa besar, tak hanya membawa timnya ke final, tetapi juga menghormati dan memahami perasaan tuan rumah.